
Nim :C51110106
M.K: Pengendalaian Gulma
Klasifikasi taksonomi eclipta alba
Super Divisi :Spermatophyta
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Sub Kelas :Asteridae
Ordo :Asterales
Famili :Asteraceae
Genus :Eclipta
Spesies : Eclipta alba Hassk
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Sub Kelas :Asteridae
Ordo :Asterales
Famili :Asteraceae
Genus :Eclipta
Spesies : Eclipta alba Hassk
Urang Aring (Eclipta
alba)
Urang aring merupakan tanaman liambuh ditempat bertangkai banyak,tumbuh
ditempat terbuka seperti dipinggir jalan,tanah lapang,pinggir selokan tanaman
ini dapat hidup didaerah mulai dari tepi pantai sampai ketinggian 1500 m diatas
permukaan tinggi tanaman ini mencapai 80 cm.
Asal muasal tanaman urang aring saat ini belum diketahuai secra pasti
dan kebanyakan banyak tumbuh di indonesia yanga liar yaitu terdapat di
sumatra,jawa madura,dan malaku,tanaman ini merupakan tanaman obat herba,seluruh
bagian tanaman baik segar maupun kering dapat menyembuhkan bebagai
penyakit,sebagai obat luar ini dan untuk diminum tanaman ini sudah diteliti
oleh farmasi dan dalam industri kosmetika telah diproduksi minyak rambut urang
aring yang banyak dikenal masyarakat indonesia
Pengenalan
Terna semusim, dengan batang tegak atau berbaring, kerap
bercabang-cabang, hingga 0,8 m. Batang bulat pejal, sering keunguan, dengan rambut putih. Daun berhadapan, duduk, lanset memanjang hingga bundar
telur memanjang, 2–12,5 × 0,5–3,5 cm, dengan pangkal menyempit dan ujung runcing, tepi
daun bergerigi atau hampir rata, kedua permukaannya berambut.
Bunga-bunga tergabung dalam bongkol bunga majemuk bertangkai
panjang, selanjutnya 2-3 bongkol bersama-sama berkumpul di ujung (terminal)
atau di ketiak. Daun pembalut dalam 2 lingkaran, panjang 5 mm, membentuk mangkuk. Bunga tepi dengan mahkota bentuk
pita sempit, bergigi dua. Bunga cakram bentuk tabung, berwarna putih. Buah
keras (achene) memanjang hingga serupa baji pendek, 2 mm,
berbintil-bintil.
TEKNIK
BUDIDYA TANAMAN
Ø Persyaratan
tumbuh
Tanaman ini tumbuh didaerah tropik yaitu tumbuh
secara liar mulai dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 m diatas permukaan
laut. Tanaman ini belum dibudidayakan seperti tanaman obat lainnya hanya tumbuh
di pinggir selokan, tanah lapangan dan dipinggir jalan secara terbuka.
Ø Bahan
Tanaman
Tanaman urang – aring dapat diperbanyak secara
generatif (biji). Oleh karena tanaman ini tumbuh secara liar, sehingga
penyebaran tanaman secara alami oleh serangga dan angin. Perbanyakan tanaman
secara generatif yang menggunakan biji/benih yang berkualitas belum dapat
dijamin karena merupakan hasil persilangan dan penyerbukan sendiri.
Ø Penamanan
Lahan dibersihkan dari semak-semak belukargulma.
Lahan dilakukan pencangkulan pembajakan, diberi pupuk kandang dan diratakan, kemudian
dilakukan penugalan dengan jarak tanam +40 – 50 cm. Penanaman dapat
dilakukan secara langsung dilapangan dengan biji sebanyak 2 – 3 biji perlubang,
dengan cara ditugal, biji yang dicampur dengan abu dapur kemudian ditutup
dengan tanah. Dapat juga dilakukan dengan pesemaian di bedengan, setelah bibit
setinggi + 5 – 10 cm dapat dipindahkan ke lapangan, atau dapat juga
ditanam di pot yang berisi pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1 : 3.
Ø Pemeliharaan
Dilakukan penyiraman 2 kali sehari pada waktu musim
kemarau. Penyiangan untuk membersihkan gulma dan dilakukan pembumbunan tanah
agar tanaman tumbuh baik.
Ø Panen
Herba dipetik baik berupa daun segar, kering maupun
dijadikan bubuk. Untuk daun kering maupun bentuk kering mudah dalam
penyimpanan.
Pemanfaatan pada urang aring dan bagian Seluruh
tanaman, segar atau kering yang dapat dipakai
kegunaan :
1. Menghentikan perdarahan pada muntah darah,
batuk darah , mimisan , kencing darah, berak darah, perdarahan rahim .
2. Chronic hepatitis, diare,
3. Kurang gizi pada anak .
4. Keputihan ,
5. Rambut memutih pada usia muda.
6. Neurasthenia.
pemakaian: 30-120 gram segar. Atau dikeringkan dijadikan
bubuk.
kegunaan :
1. Menghentikan perdarahan pada muntah darah,
batuk darah , mimisan , kencing darah, berak darah, perdarahan rahim .
2. Chronic hepatitis, diare,
3. Kurang gizi pada anak .
4. Keputihan ,
5. Rambut memutih pada usia muda.
6. Neurasthenia.
pemakaian: 30-120 gram segar. Atau dikeringkan dijadikan
bubuk.
Pemakaian luar:
Herba segar dilumatkan dibubuhkan ke tempat yang sakit, atau
herba segar direbus, untuk cuci pada : Eczema, tinea pedis (jamur), koreng (termasuk koreng di kepala), luka berdarah, gusi bengkak, penyubur rambut.
1. Gusi bengkak:
Yang segar dipanggang sampai kering, dijadikan bubuk (dengan
pengolahan). Oleskan bubuk tersebut ke tempat yang sakit.
2. Penyubur rambut:
1 genggam daun eclipta alba dilumatkan, ditambah air 2 gelas,
saring. Air saringan tersebut diembunkan satu malam.
Cara pemakaian: kulit kepala dibasahi sambil dipijat-pijat, sehari
sekali.
3. Koreng di kepala:
Eclipta alba secukupnya direbus, airnya untuk cuci kepala,
ampasnya digosokkan ke koreng. Atau
herba segar dilumatkan, air perasannya dioleskan ke koreng
Herba segar dilumatkan dibubuhkan ke tempat yang sakit, atau
herba segar direbus, untuk cuci pada : Eczema, tinea pedis (jamur), koreng (termasuk koreng di kepala), luka berdarah, gusi bengkak, penyubur rambut.
1. Gusi bengkak:
Yang segar dipanggang sampai kering, dijadikan bubuk (dengan
pengolahan). Oleskan bubuk tersebut ke tempat yang sakit.
2. Penyubur rambut:
1 genggam daun eclipta alba dilumatkan, ditambah air 2 gelas,
saring. Air saringan tersebut diembunkan satu malam.
Cara pemakaian: kulit kepala dibasahi sambil dipijat-pijat, sehari
sekali.
3. Koreng di kepala:
Eclipta alba secukupnya direbus, airnya untuk cuci kepala,
ampasnya digosokkan ke koreng. Atau
herba segar dilumatkan, air perasannya dioleskan ke koreng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar