Senin, 30 September 2013

Brosur Gulma

Nama:Donny Ardy
Nim :C51110106
M.K: Pengendalaian Gulma
Klasifikasi taksonomi eclipta alba
 Super Divisi   :Spermatophyta
 Divisi              :Magnoliophyta
 Kelas              :Magnoliopsida
 Sub Kelas       :Asteridae
 Ordo               :Asterales
 Famili             :
Asteraceae
 Genus             :
Eclipta
 Spesies           : Eclipta alba Hassk
Urang Aring (Eclipta alba)
Urang aring merupakan tanaman liambuh ditempat bertangkai banyak,tumbuh ditempat terbuka seperti dipinggir jalan,tanah lapang,pinggir selokan tanaman ini dapat hidup didaerah mulai dari tepi pantai sampai ketinggian 1500 m diatas permukaan tinggi tanaman ini mencapai 80 cm.
Asal muasal tanaman urang aring saat ini belum diketahuai secra pasti dan kebanyakan banyak tumbuh di indonesia yanga liar yaitu terdapat di sumatra,jawa madura,dan malaku,tanaman ini merupakan tanaman obat herba,seluruh bagian tanaman baik segar maupun kering dapat menyembuhkan bebagai penyakit,sebagai obat luar ini dan untuk diminum tanaman ini sudah diteliti oleh farmasi dan dalam industri kosmetika telah diproduksi minyak rambut urang aring yang banyak dikenal masyarakat indonesia
Pengenalan
Terna semusim, dengan batang tegak atau berbaring, kerap bercabang-cabang, hingga 0,8 m. Batang bulat pejal, sering keunguan, dengan rambut putih. Daun berhadapan, duduk, lanset memanjang hingga bundar telur memanjang, 2–12,5 × 0,5–3,5 cm, dengan pangkal menyempit dan ujung runcing, tepi daun bergerigi atau hampir rata, kedua permukaannya berambut.
Bunga-bunga tergabung dalam bongkol bunga majemuk bertangkai panjang, selanjutnya 2-3 bongkol bersama-sama berkumpul di ujung (terminal) atau di ketiak. Daun pembalut dalam 2 lingkaran, panjang 5 mm, membentuk mangkuk. Bunga tepi dengan mahkota bentuk pita sempit, bergigi dua. Bunga cakram bentuk tabung, berwarna putih. Buah keras (achene) memanjang hingga serupa baji pendek, 2 mm, berbintil-bintil.
TEKNIK BUDIDYA TANAMAN
Ø  Persyaratan tumbuh
Tanaman ini tumbuh didaerah tropik yaitu tumbuh secara liar mulai dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 m diatas permukaan laut. Tanaman ini belum dibudidayakan seperti tanaman obat lainnya hanya tumbuh di pinggir selokan, tanah lapangan dan dipinggir jalan secara terbuka.
Ø  Bahan Tanaman
Tanaman urang – aring dapat diperbanyak secara generatif (biji). Oleh karena tanaman ini tumbuh secara liar, sehingga penyebaran tanaman secara alami oleh serangga dan angin. Perbanyakan tanaman secara generatif yang menggunakan biji/benih yang berkualitas belum dapat dijamin karena merupakan hasil persilangan dan penyerbukan sendiri.
Ø  Penamanan
Lahan dibersihkan dari semak-semak belukargulma. Lahan dilakukan pencangkulan pembajakan, diberi pupuk kandang dan diratakan, kemudian dilakukan penugalan dengan jarak tanam +40 – 50 cm. Penanaman dapat dilakukan secara langsung dilapangan dengan biji sebanyak 2 – 3 biji perlubang, dengan cara ditugal, biji yang dicampur dengan abu dapur kemudian ditutup dengan tanah. Dapat juga dilakukan dengan pesemaian di bedengan, setelah bibit setinggi + 5 – 10 cm dapat dipindahkan ke lapangan, atau dapat juga ditanam di pot yang berisi pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1 : 3.
Ø  Pemeliharaan
Dilakukan penyiraman 2 kali sehari pada waktu musim kemarau. Penyiangan untuk membersihkan gulma dan dilakukan pembumbunan tanah agar tanaman tumbuh baik.
Ø  Panen
Herba dipetik baik berupa daun segar, kering maupun dijadikan bubuk. Untuk daun kering maupun bentuk kering mudah dalam penyimpanan.

Pemanfaatan pada urang aring dan  bagian Seluruh tanaman, segar atau kering yang dapat dipakai
kegunaan :
1. Menghentikan perdarahan pada muntah darah,
batuk darah , mimisan , kencing darah, berak darah, perdarahan rahim .
2. Chronic hepatitis, diare,
3. Kurang gizi pada anak .
4. Keputihan ,
5. Rambut memutih  pada usia muda.
6. Neurasthenia.
pemakaian: 30-120 gram segar. Atau dikeringkan dijadikan
bubuk.
Pemakaian luar:
Herba segar dilumatkan dibubuhkan ke tempat yang sakit, atau
herba segar direbus, untuk cuci pada : Eczema, tinea pedis (jamur), koreng (termasuk koreng di kepala), luka berdarah, gusi bengkak, penyubur rambut.
1. Gusi bengkak:
Yang segar dipanggang sampai kering, dijadikan bubuk (dengan
pengolahan). Oleskan bubuk tersebut ke tempat yang sakit.

2. Penyubur rambut:
1 genggam daun eclipta alba dilumatkan, ditambah air 2 gelas,
saring. Air saringan tersebut diembunkan satu malam.
Cara pemakaian: kulit kepala dibasahi sambil dipijat-pijat, sehari
sekali.

3. Koreng di kepala:
Eclipta alba secukupnya direbus, airnya untuk cuci kepala,
ampasnya digosokkan ke koreng. Atau
herba segar dilumatkan, air perasannya dioleskan ke koreng